Jumat, 21 Februari 2014
HTML5 adalah versi bahasa pemrograman
HTML terbaru. HTML sendiri pertama kali dirilis tahun 1995, dua tahun kemudian
disempurnakan menjadi HTML3.0. Selang beberapa tahun kemudian disemurnakan lagi
menjadi HTML4.01 bahkan sampai sekarang kita masih sering menjumpai website,
blog, aplikasi web menggunakan standar HTML4.01.
HTML5 sendiri dirilis pada bulan
Januari 2008. Dalam waktu singkat, browser-browser raksasa berlomba menigkatkan
kecanggihan dengan menambahkan support terhdap HTML5. Saking menariknya
meskipun HTML5 masih dalam proses pengembangan, ada banyak organisasi yang
menyambut secara positif kelahiran HTML5.
Beberapa ahli mengklaim bahwa HTML5
adalah desain web masa depan, namun tak seorangpun berani menjamin kebenaran
informasi ini mengingat perkembangan teknologi berubah sangat cepat. Sebenarnya
apa sih perbedaan HTML5 dengan versi sebelumnya? Berikut ini keunggulan HTML5:
1.
Tidak perlu plugin eksternal lagi seperti
Flash/photoshop untuk memutar video,audio dan gambar
2.
Mampu menangani error handling lebih efisien
3.
Ada beberapa element baru untuk menyederhanakan
penulisan coding
4.
Ada local storage nya, biasanya sering dimanfaatkan
untuk aplikasi game
5.
Mendukung element dan scrpting untuk 3D
Ada beberapa fitur baru yang perlu
kita ketahui bersama. Fitur-fitur ini tidak dijumpai pada HTML versi sebelumnya
yaitu Canvas, Audio, Geolocation, WebGL, WebSocket, Local Storage, dan Offline
Application. Mari kita bahas satu-persatu secara umum
1.
Canvas
Canvas adalah salah satu elemen baru pada syntax HTML. Dengan adanya fitur ini maka kita bisa menggambar shape atau memanipulasi bitmap menggunakan fungsi.
Canvas adalah salah satu elemen baru pada syntax HTML. Dengan adanya fitur ini maka kita bisa menggambar shape atau memanipulasi bitmap menggunakan fungsi.
2.
Audio/video
Element ini berfungsi untuk memainkan file audio atau video. Memutar audio video dengan HTML5 tidak lagi memerlukan plugin eksternal seperti Flash Player
Element ini berfungsi untuk memainkan file audio atau video. Memutar audio video dengan HTML5 tidak lagi memerlukan plugin eksternal seperti Flash Player
3.
Geolocation
Dengan Geolocation, aplikasi web berbasis HTML5 dapat menemukan dimana lokasi user berada. Informasi latitude dan longitude bisa ditentukan dari IP address, cell id atau sensor A-GPS yang tertanam pada smartphone.
Dengan Geolocation, aplikasi web berbasis HTML5 dapat menemukan dimana lokasi user berada. Informasi latitude dan longitude bisa ditentukan dari IP address, cell id atau sensor A-GPS yang tertanam pada smartphone.
4.
WebGL
Fitur baru ini dapat menampilkan grafis 3D dari browser. Contoh penggunaannya dapat dilihat pada situs pengenalan tubuh manusia yang ditampilkan secera 3D oleh Googlelabs (http://bodybrowser.googlelabs.com).
Fitur baru ini dapat menampilkan grafis 3D dari browser. Contoh penggunaannya dapat dilihat pada situs pengenalan tubuh manusia yang ditampilkan secera 3D oleh Googlelabs (http://bodybrowser.googlelabs.com).
5.
WebSOcket
Bagian yang menarik adalah cara berkomunikasi antara halaman web dengan soket server. Dengan adanya fitur ini, web tidak perlu lagi melakukan pull untuk mendapatkan update data terbaru dari server. Artinya dengan teknik push, server akan mengirim informasi ke halaman web apabila ada update data.
Bagian yang menarik adalah cara berkomunikasi antara halaman web dengan soket server. Dengan adanya fitur ini, web tidak perlu lagi melakukan pull untuk mendapatkan update data terbaru dari server. Artinya dengan teknik push, server akan mengirim informasi ke halaman web apabila ada update data.
6.
Local Storage
HTML5 juga memiliki cara menyimpan data atau sering disebut dengan istilah local storage. Data disimpan berpasang-pasangan secara persisten. Meskipun browser diclose namun data masih tetap tersimpan. Selain itu HTML5 juga mendukung Web SQL Database dan IndexedDB yaitu database relasional yang terdapat pada aplikasi client.
HTML5 juga memiliki cara menyimpan data atau sering disebut dengan istilah local storage. Data disimpan berpasang-pasangan secara persisten. Meskipun browser diclose namun data masih tetap tersimpan. Selain itu HTML5 juga mendukung Web SQL Database dan IndexedDB yaitu database relasional yang terdapat pada aplikasi client.
7.
Offline App
Pada umumnya saat kita menjalankan browser, browser harus terhubung dengan internet. Namun HTML5 punya teknik sendiri untuk menyimpan cache sehingga dapat membuka kembali aplikasi-aplikasi web secara offline.
Pada umumnya saat kita menjalankan browser, browser harus terhubung dengan internet. Namun HTML5 punya teknik sendiri untuk menyimpan cache sehingga dapat membuka kembali aplikasi-aplikasi web secara offline.
This article taken from