Senin, 19 Mei 2014
1. Muadz, anak Tuna Netra yang Hafal Qur’an Usia 11 Tahun
Mu’adz
namanya, ia adalah seorang anak yang sejak kecilnya ditaqdirkan kurang beruntung,
ia tidak dapat melihat layaknya manusia normal (buta). Sampai disini tidak ada
yang unik pada diri Mu’adz, karena bukan hanya ia yang ditaqdirkan buta di
dunia ini.
Namun
yang membuat unik adalah walau buta ia mampu menghafal Al-Qur’an lengkap 30 juz.
Sejak awal ia mulai menghafal dengan penuh kesabaran, dan tentunya dengan
motivasi yang tinggi, hingga pada usianya yang ke 11 tahun ia berhasil
menghatamkan Al-Qur’an.
Pembaca
sekalian, mungkin bagi kita yang memiliki penglihatan normal, kita menganggap
mata adalah jendela dunia. Tanpanya, hidup ini terasa tak lengkap dan sempurna.
Bayangkan saja jika sejak lahir kita tidak memiliki mata normal, atau
sebelumnya memiliki penglihatan normal namun pada akhirnya ditakdirkan buta (Nau’udzubillah),
apa yang terjadi? Kita tidak bisa melihat dan tentunya sangat sedih. Namun
tidak demikian bagi anak ini, ia sama sekali tidak pernah mengeluh atas derita
yang ia alami, bahkan ia bersyukur atas kondisinya ini. Keterbatasan fisik
tidak membuatnya terhalang untuk menghafal Al-Qur’an. Ia menganggap takdirnya
ini (buta) menjadi jalan baginya untuk bisa hafal Al-Qur’an.
Dalam
sebuah video rekaman acara tv seorang imam masjid, yaitu Syaikh Fahd
Al-Kandari, mewawancarai Mu’adz yang juga merupakan pembawa acara pada acara
tersebut. Beliau menanyakan perihal bagaimana ia belajar dan menghafal
Al-Qur’an padahal ia memiliki keterbatasan fisik. Semangatnya untuk
menghafal ayat-ayat Allah yang mulia membuat langkah kakinya ringan untuk pergi
ke tempat gurunya.
“Pada
awalnya hanya satu hari dalam sepekan. Lalu saya mendesak beliau (syaikhnya)
dengan sangat agar menambah harinya untuk menghafal qur’an, sehingga menjadi
dua hari dalam sepekan. Syaikh saya sangat ketat dalam mengajar. Beliau hanya
mengajarkan satu ayat saja setiap hari,” ungkap muadz
Yang
lebih mengagumkan dalam dialog itu adalah pernyataannya tentang kebutaannya. Ia
tidak berdoa kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatannya, namun rahmat
Allah-lah yang ia harapkan.
Tentu
saja, setelah mendengar kalimat mulia anak ini, semua yang ada di studio saat
itu diam. Penyiar TV nampak berkaca-kaca dan air matanya menetes. Para pemirsa
di stasiun TV serta kru TV tersebut juga tak tahan menitikkan air mata.
“Pada
saat ini, saya teringat banyak kaum muslimin yang mampu melihat namun
bermalas-malasan dalam menghafal kitab Allah, Al-Quran. Ya Allah, bagaimana
alasan mereka besok (di hadapan-Mu)?” kata Syaikh Fahd Al-Kanderi.
2. Muhammad Gozy Basayev, penghafal cilik usia 8 tahun dari Makassar
Muhammad
Gozy Basayev nama lengkapnya. Lahir 24 Juni 2000, Gozy - biasa dia dipanggil -
adalah putra pertama pasangan M.Natsir dan Erika yang bertempat tinggal di
Makassar Sulawesi Selatan. Sejak usia 6 tahun, Gozy telah memulai untuk
menghafal Al-Qur'an dan dalam waktu 2 tahun dia berhasil menghafal seluruh
Al-Qur’an diluar kepala.
Inspirasi
dari Shamil Basayev (Mujahidin Chechnya)
Ketika
Gozy lahir saat itu sedang terjadi perang antara
mujahidin Chechnya melawan pasukan Rusia. Salah seorang komandan
perang Chechnya yang terkenal ketika itu adalah Shamil Basayev. Dia
adalah seorang Mujahid yang gagah berani dan juga seorang yang hafidz Al-Qur’an.
Ayah Gozy sangat terinspirasi dengan profile beliau sehingga memberikan nama
anaknya Muhammad Gozy Basayev yang berarti Muhammad – diambil dari
Nabi Muhammad, Gozy yang berarti pejuang dan merupakan syuhada
Kaukasus pada abad perengahan sedangkan Basayev merupakan nama
belakang Shamil Basayev.
Lahir
dari Keluarga biasa dan hampir dimasukkan ke sekolah Nasrani
Pada
umumnya, seorang penghafal Al-Qur’an lahir dari keluarga yang sangat dalam ilmu
keislamannya. Gozy kecil lahir bukan berasal dari keluarga Ustadz ataupun kyai
tetapi datang dari seorang ayah yang hanya seorang karyawan di sebuah
perusahaan musik dan Ibu rumah tangga. Kemampuan membaca Al-Qur’an kedua
orangtuanya pun biasa-biasa saja. Tetapi walaupun demikian kedua orang tuanya
memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap anaknya yaitu menjadi penghafal
Al-Qur’an.
Berdasarkan
referensi yang penulis dapatkan langsung dari ayahnya, Gozy kecil pada awalnya
akan dimasukkan ke sekolah Nasrani dengan alasan gengsi dan kualitas sekolah
yang lebih baik, tetapi Allah SWT ternyata merencakan lain dan mentakdirkan
Gozy untuk masuk kedalam Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
di kota Makassar.
Sebenarnya
kemampuan luar biasa Gozy dalam menghafal Al-Qur’an pertama kali ditemukan
bukan oleh kedua orangtuanya tetapi oleh guru privatenya Dra Almira W yang
biasa di panggil oleh Gozy sebagai Kak Mira.
Ketika
pertama kali bergabung dengan sekolah ini Gozy sempat kaget karena rata-rata
teman-temannya disekolah tersebut telah hafal lebih dari 1 Juz sedangkan
dirinya pada saat itu baru hafal Juz 30. Selain itu Gozy juga di “vonis”
mempunyai masalah pernafasan yaitu nafasnya pendek sehingga beberapa kali gagal
dalam tes menjadi penghafal Al-Qur’an.
Tetapi
saat itu Gozy dengan sabar terus berusaha dan melatih kemampuannya di rumah
bersama kedua orangtuanya. Akhirnya setelah itu, Gozy pun dapat diterima
sebagai penghafal Al-Qur’an dan bertambah semangat.
Untuk
mengatasi masalah pernafasannya Orang tua Gozy melatihnya dengan rutin mengajak
dia berenang. Berdasarkan pengakuan dari sang ayah, selain rajin berlatih salah
satu kunci kesuksesan untuk mudah menghafal Al-Qur’an adalah dengan
menjaga agar jangan sampai ada makanan tidak halal yang dikonsumsi oleh
Gozy. Oleh karena itu Ibunya memesankan catering dari sekolahnya untuk
memastikan sumbernya. Selain itu kedua orangtuanya juga berusaha sekuat tenaga
untuk memberikan teladan yang baik kepada Gozy dalam hal perilaku.
Khatam
Menghafal pada saat ulang tahun sang ayah
Gozy
berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an nya tepat pada tanggal 30 Juli 2008
atau tepat pada ulang tahun ayahnya. Dia memang berniat menyenangkan ayahnya
sehingga dia pun rela untuk menambah hafalannya hingga 1 Juz per hari.
Sampai
saat ini Gozy masih secara rutin mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an nya untuk
menjaga agar tidak hilang dan semakin lancar.
3. Rukkayatu Fatahu Umar, Anak Perempuan cilik yang hafal Qur'an usia 3 tahun
Sungguh
menakjubkan bocah asal Nigeria yang satu ini. Ia mampu menghafal seluruh isi
Alquran di usia tiga tahun delapan bulan. Rukkayatu Fatahu Umar, demikian nama
bocah perempuan tersebut.
Dikutip
dari Nigerian Tribune, Rukkayatu begitu gembira dengan prestasinya. Ia sangat
senang menghafal Alquran bahkan ingin anak-anak di seluruh dunia dapat belajar
dan menghafal Kitabullah sepertinya.
Rukkayatu
mulai menghafal kitab suci di sebuah sekolah Quran milik Yayasan Syekh Dahiru
Usman di Barkin Ruwa Askulaye di Kaduna. Syaikh Dahiru Uslam bukan lain
merupakan kakek Rukkayatu. Bukan ikut bersekolah, gadis kecil tersebut selalu
turut serta sang ibu yang merupakan pengajar di sekolah tersebut.
Di
kelas hafalan, ia pun terbiasa mendengarkan bacaan Alquran. Hingga kemudian
Rukkayatu ikut membaca ayat-ayat Quran bersama para siswa, bahkan menghafalnya.
"Ia terus menghadiri kelas menghafal hingga saat ini ia telah
menyelesaikan hafalan seluruh Alquran," ujar sang ibu, Sayyada Maimunatu.
Sang
kakek, Sheikh Dahiru Usman, ingin menunjukkan kebenaran kabar prestasi cucunya.
Ia ingin membuktikan bahwa prestasi si kecil Rukkayatu bukanlah sebuah
kebetulan melainkan karena ia belajar dengan sungguh-sungguh. Syaikh pun
kemudian meminta Rukkayatu berdiri dihadapan sekumpulan orang-orang termasuk
beberapa ulama. Mereka menguji hafalan dan kebenaran bacaan Qur'an Rukkayatu.
Hasilnya begitu menakjubkan mereka.
Sepertinya
menghafal Quran sudah menjadi prestasi keluarga Rukkayatu. Ibunya, Sayyada
Maimunatu telah menjadi hafizhah di usia 12 tahun. Ayahnya, Fatahu Umar
Pandogari pun merupakan hafiz Qur'an. Didikan sang kakek, yang merupakan ulama
terkenal di kawasan Bauchi, Sheikh Dahiru Usman menghasilkan keluarga penghafal
AlQuran.
Ibunya berniat
baru akan memasukkan Rukkayatu ke sekolah umum setelah usianya 10 tahun. Sebelum
usia 10 tahun, Rukkayatu akan difokuskan pada pembelajaran Alquran dan Islam.
Semoga
tulisan ini menjadi penyemangat kita semua untuk menghafal Al Qur'an dan
menjaganya bagi yang telah Hafal.
Sumber: http://mmm-sebi.blogspot.com/2013/09/7-anak-kecil-di-dunia-yang-hafal-al_1.html